Senin, 19 September 2011

Curhat Kebangsaan BELKASTRELKA

illustration by @ejaprdpt

Proyek Bela Bangsa
Proyek Bela Bangsa adalah sebuah proyek yang bermula dari kegelisahan kami sebagai orang Indonesia, yang berkarya di Indonesia, lahir di Indonesia, hidup di Indonesia, pertama kali bercinta di Indonesia, dan mungkin juga akan mati dan dikubur di Indonesia. Terlahir sebagai orang Indonesia mungkin dianggap kutukan bagi sebagian orang, tanpa bisa kami hindari pikiran semacam itu juga kadang terlintas di pikiran kami. Akan tetapi, menyesali bukan cara produktif dalam menyikapi keadaan. Lewat Bela Bangsa, kegelisahan tersebut, rasa nasionalisme, dan bahkan kemuakan-kemuakan, kami jadikan sebagai sumber penggalian. Kami berbicara tentang Indonesia berdasarkan persepsi kami, dari apa yang kami lihat dan kami rasakan tentang kenyataan yang terjadi, orang-orang, peristiwa-peristiwa, isu-isu. juga tentang hal-hal yang sudah mendarah daging. Kami ingin melihat kembali Indonesia lewat diri kami sendiri: lewat ingatan, ide dan pemikiran, perasaan-perasaan, mimpi, atau bahkan bayang-bayang ideal tentangnya. Tidak terelakkan lagi, proyek ini adalah sesuatu yang punya nilai personal teramat besar.

Kami mengolah berbagai unsur tersebut dalam semangat lokalitas. Sesuatu yang pada dasarnya berlangsung di sekitar kita, yang kita miliki bersama, bukan sesuatu yang bersifat kedaerahan. Lokal di sini adalah lokal yang hibrid, yang mungkin buat beberapa orang disebut rendahan, atau bisa jadi “bukan budaya kita”, namun sebenarnya sangat Indonesia dan hanya bisa ditemukan di Indonesia – dalam artian kultural, bukan geografis. Tanpa bertendensi untuk mewakili cluster-cluster tertentu ataupun menghakimi siapa-siapa. Kami hanya ingin berbangga atas kreatifitas yang ada di akar rumput, yang dianggap kampungan, yang tumbuh di lingkungan sub-urban, yang terpinggirkan karena mungkin bagi kelas tertentu bisa menjatuhkan prestis mereka. Dan kami tidak juga segan untuk mempertemukannya unsur-unsur dari kutub yang berlawanan. Buat kami, hal ini merupakan sebuah potensi besar, yang patut kami rayakan dengan Proyek Bela Bangsa.

Apa yang kami bela adalah lokalitas yang beragam tersebut. Untuk apa? Mungkin sekedar ingin berbagi cerita tentang kegelisahan, kerinduan, ataupun kesenangan tentang negeri ini, atau juga mungkin hanya sekedar dalam rangka menghibur diri atas segala kekecewaan dan mencoba menegakkan kepala. Apa yang kami bela tentu saja apa yang kami anggap berpotensi, yang bernilai dan tidak dapat tergantikan bagi kami.

Album Bela Bangsa, yang merupakan album kedua kami, sebagian besar menggunakan media elektronik untuk memadukan beberapa unsur-unsur lokal dari ide kami. Album ini akan dirilis pada tanggal 10 November 2011, bertepatan dengan hari pahlawan.


Single Agen Gosip
Agen Gosip adalah single pertama dari album Bela Bangsa. Agen gosip, sesuai judulnya, adalah tentang gosip. Gosip adalah sesuatu yang ada dalam keseharian kita, dari televisi, acara kumpul kumpul tetangga, bahkan sampai panggung politik. Tema yang kami angkat, bukan berarti menempatkan gosip adalah suatu penyakit masyarakat yang patut dihilangkan, tetapi lebih melihat dari mana asal ini semua. Dalam kehidupan yang serba susah ini, gosip merupakan salah satu hiburan yang murah. Bukan kebenaran yang akhirnya dicari, tetapi sebuah kejutan yang menyenangkan. Sikap iri ataupun kecemburuan sosial di dalam masyarakat kita adalah hal wajar terjadi. Kerasnya hidup dihadapkan dengan buaian mimpi dunia televisi.

Lalu kenapa judulnya Agen Gosip, kenapa bukan Calo Gosip saja, misalnya? Kami mengamati perilaku para penggosip mulai dari fase pertama, di mana premis-premis dikumpulkan dengan penuh rasa ingin tahu dan penyelidikan-penyelidikan dilakukan seperti layaknya seorang agen rahasia ataupun detektif. Akhir fase ini adalah pembuatan kesimpulan, kesimpulan yang tidak butuh pembuktian sebenarnya, karena ini lagi-lagi ini cuma hiburan. Setelah kesimpulan-kesimpulan
didapat, maka kesimpulan tersebut akan lebih berarti jika dibagi ke orang-orang, dalam fase ini penggosip menjadi agen informasi - layaknya media. Atau mungkin boleh juga disamakan dengan agen tiket, karena orang-orang (dengan penuh rasa ingin tahu) rela menunggu dan berupaya untuk mendapatkan jawaban dari mereka. Lalu di tangan para konsumen gosip ini akan diproduksi lagi, dibahas lagi, disimpulkan lagi, lagi dan lagi. Sehingga mereka pun turut menjadi agen gosip, juga kita.

Itulah sepenggal gosip-gosip nya BELKASTRELKA, band asal Yogyakarta yang ingin rilis album ke duanya setelah album Penyusup Misteri dari Suara-suara Aneh Dari Kamar lebih dulu kelar dengan aransemen dan lirik yang sedikit mencuri imajinasi. Dan ketika @ejaprdpt lagi sibuk dengan gambaran illustrasi nya untuk mereka, maka saya sibuk dengan memburu Mba Asa dan Mas Yennu lewat dunia maya untuk sekedar menjawab dari rasa penasaran saya tentang album mereka yang akan rilis ini, cekidot...

Siapa aja yang ikut serta dalam pembuatan proyek bela bangsa ini?
yennu, asa, dibantu erson padapiran, fraya dan banyak artis lainnya

Album ini kan dirilis tepat saat Hari Pahlawan tanggal 10 Nov nanti, apakah ada pertimbangan khusus mengambil momen tersebut?
Album ini bertemakan lokal indonesia. Kami berencana melaunching albumnya pas momen hari-hari nasional, kebetulan yang paling realistis adalah tanggal 10 november (hari pahlawan). Kalo tanggal 28 (hari sumpah pemuda) terlalu mepet.

Menurut kalian "Proyek Bela Bangsa adalah sebuah proyek yang bermula dari kegelisahan kami sebagai orang Indonesia, yang berkarya di Indonesia, lahir di Indonesia, hidup di Indonesia, pertama kali bercinta di Indonesia, dan mungkin juga akan mati dan dikubur di Indonesia." nah apa sih yang kalian suka dari Indonesia dan apa yang kurang suka dari Indonesia?
Kita bisa memakai pertanyaan ini untuk menyempitkan tema bela bangsa. Kita suka potensi yang besar pada budaya lokal Indonesia. Kita suka bagaimana orang Indonesia secara kreatif menyelesaikan masalah kesehariannya. Kita bangga budaya kita yang hybrid. Kita suka dengan keberagaman bangsa ini. Kita kurang suka sesuatu yang menghalangi potensi lokal Indonesia. Kita benci orang-orang yang mulai tidak toleran pada keberagaman. Kita tidak suka jika orang Indonesia tidak bisa menghargai bangsa dan kekayaan budayanya sendiri. Tulisan tulisan disini ( http://halo-belkastrelka.tumblr.com/tagged/bela%20bangsa ) adalah tentang apa yang kami idamkan dan apa yang kami kurang sukai.

Ada berapa lagu sih di album ini?
Rencananya 12 lagu.

Oiya, seinget aku waktu di acara superbad kalian tampil, pernah bilang bakal meng-aransemen lagu dangdut, nah itu bakal ada gak di album ini?
Maunya sih. Tapi kemudian kami membuat keputusan untuk tema album ini tidak sekedar tentang dangdut, tetapi lebih pada tema lokalnya.

Lalu seberapa kalian mengenal musik dangdut dan boleh gak sebutin 5 lagu dangdut favorit kalian?
Kalo yennu sih tumbuh di masa rhoma, ona sutra, dan jonny iskandar masih berjaya, jadi punya kenangan spesifik tentang itu. Kalo Asa tumbuh bersama dangdut klasik, mungkin hampir sama dengan Yennu, tapi lebih melayu, soalnya besar di Sumatera. Meskipun suka dangdut pantura-an kayak "Mabok Bae" dan "Kucing Garong", tapi tetep aja lebih banyak dipengaruhi sama lagu-lagu macam "Terajana" atau "Seroja".

Sebutin dong kata yang pas buat album bela bangsa menurut kalian?
Curhat kebangsaan, hahaha. Proud to be lokal!


Kalian bisa cek @blkastrlka di:


  

Rabu, 07 September 2011

Gossip

illustrations @ejaprdpt

Iblis berkata : "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.

Orang(ter)Tua


Mungkin karena mereka merasa orang(ter)tua, itu sebabnya mereka hanya suka menerka. Sudah tua, pikirannya suka kemana-mana Sibuk yang tak terkira, tentunya. Wajahnya mulai melebar bermata agak membesar. Matanya melebar agak 'sedikit' kaget melihat perubahan jaman dan ternyata yang ada hanyalah terlihat para tuna asusila. Dia pikir aku dungu, padahal aku hanya pura-pura tuna rungu. Bukan aku bengal, aku hanya bosan mendengar.


Mereka terbiasa dengan berbagai sindiran dan aku tetap biasa tak berubah kesan. Si ibu yang suka berlebihan bercerita tentang suami yang suka main perempuan. Lalu sang suami pun bilang, "aku hanya ingin memilikimu seorang". Tapi si ibu mulai bingung. Linglung. Langkahnya lambat tapi tak terasa mantap. Ibu hanya mulai menitikkan airmata yang mulai mengucur dari dalam mata. Sedangkan ibu terus meminta ku sebagai pembela agar dia bisa tertawa lega. Lantas aku melihat ayah, dia lagi-lagi merayu gadis desa disebrang sana. Lewat sms yang isinya membuat cemas. Aku mulai memejam mata, membisiki udara dengan doa 'semoga baik-baik saja'. Kini aku pegang rahasia yang tak ternilai harganya. Ini tentang mereka yang sedang bermain sandiwara. Duduk menunggu. Habis. Ragu. Aku muak dengan semua itu.

Bapak hanya dibayar dengan tempe asin yang ditukar lima ribu rupiah lecek. Bapak sering mengalami masa pubertas berkali-kali. Bahkan bapak sering meng-ejakulasi dengan berbagai misi. Sempat aku melihat di terminal bapak janjian dengan wanita binal. Dia pikir aku hanya mereka-reka, padahal aku hanya berpura-pura menjadi tuna netra. Aku merasa diguncang dengan keras setelah menatapnya. 

Ibu dirumah, terus-terusan marah. Dia bilang "Keparat, Bangsat, Pengkhianat". Aku tetap saja berdiri menyaksikannya didekat jendela. Dia mulai gusar. Mencium seonggok buaya yang mulai gentanyangan malam-malam. Malah kini ibu mulai berereksi, ini bukan sekadar aksi. Hanya mulai merefleksikan diri dalam segala macam prediksi. Perempuan hebat yang pernah aku kenal, tak ada kesabaran yang menandinginya, itu sangat jauh terjangkau. 

Baiklah, itu mereka dengan masalah orang(ter)tua mulai gila. Aku pun mulai tertawa-tawa sendiri, tersadar bahwasanya Tuhan punya selera humor yang tinggi.

NB : #ceritasingkat ini di muat oleh @wiwinwfy dan @anzimatta